Bismillahirrahmaanirrahimi

Terimakasih karena saudara/i telah mengunjungi blog saya

Kamis, 26 Agustus 2010

Rabu, 17 Maret 2010

waktu itu

‘demi masa sesungguhnya manusia itu dalam kerugian kecuali orang – orang yang beriman dan beramal sholeh yang menasehati tentang kebenaran dan kesabaran”
Ingat! Lima perkara:
1. sehat sebelum sakit
2. tua sebelum muda
3. kaya sebelum miskin
4. lapang sebelum sempit
5. hidup sebelum mati

sungguh banyak sekali orang – orang yang kerugian karena banyak dalam kesehariannya tidak digunakan untuk bicara yang benar dan memberi support pada saudarannya agar sabar. Coba hitung berapa masa / waktu saja dalam sehari yang sanggup kita gunakan untuk bicara yang kebenaran dan kesabaran, berapa waktu yang kita gunakan untuk hal – hal yang sia – sia atau bicara yang sia – sia apalagi bicara yang tidak benar? Banyak mana antara waktu yang kita serahkan untuk Allah Azza waJalla dan yang kita gunakan untuk melalaikannya baik lalai dari mengingatNya maupun lalai terhadap perintahNya. Hisablah dirimu sebelum dirimu dihisab. Jika hasilnya negative kenapa kita masih berbangga terhadap diri kita? Apa yang sebetulnya kita banggakan? Apa kamu kira apa yang sudah kita lakukan itu sudah cukup?
Saat engkau sehat ingatlah saat engkau sakit begitu susahnya bangun mengambil air wudhu dan shalat tapi saat sehat meski mampu dan tidak susah tapi kita buat tidak mampu dan susah sendiri. Banyak harapan yang kita inginkan saat sakit tapi setelah sehat lupa dengan itu semua.
Selagi masih muda mari kita bersama – sama menegakkan dinullah (Agama Allah SWT) semoga kita termasuk diantara 1 dari 7 golongan yang dilindungi Allah SWT yaitu golongan orang yang menggunakan masa mudanya untuk Allah SWT, tidak terpangaruh dengan teman – teman mudanya yang malah memanfaatkan masa mudanya sebagai kesempatan untuk melalaikan perintahNya karena mengira ajalnya masih lama sehingga menunggu masa tua baru bertaubat pada hal Allah SWT belum tentu memberi umur panjang pada kita. Karena sesungguhnya kematian itu lebih dekat dari orang – orang terdekat kita. Teman setia kehidupan adalah kematian kemanapun kita pergi kematian selalu mengikuti dan lebih siap menghampirimu.
Dan ingatlah saat harta kita bisa kita sedekahkan segeralah bersedekah sebelum masa kita yang penuh dengan kecukupan hilang ditelan masa berganti kemiskinan. Dan peliharalah harta – harta kita dengan rajin – rajinlah beramal karena dengan beramal Allah SWT akan menambah rezeki kita sehingga kita tidak khawatir kehilangan harta kita dan jangan takut miskin gara – gara beramal, malah justru kita harus takut jika tidak beramal karena mungkin Allah SWT bisa mengambil harta kita karena kita tidak bersyukur dengan nikmat yang diberikanNya yang mengakibatkan kekikiran menyelimuti hati kita dan menimbulkan sikap sayang terhadap materi dunia bukan pemilik sesungguhnya yaitu Tuhan Yang Maha Kaya Allah SWT. Beramal dengan harta kita merupakan wujud kita tidak terikat dengan jeratan dunia yang membuat kita melalaikan tujuan hidup kita yaitu kehidupan akherat yang kekal. Sadarlah bahwa apa – apa yang kita miliki tak akan abadi.
“barang siapa Allah SWT tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya. Barang siapa dunia tujuannya niscaya kan letih dan pasti sengsara diperbudak dunia sampai akhir masa”(the fikr, Astaghfiruullah)

bukit tujuan

Berjalan mendaki bukit yang penuh terjal, rintangan dan jurang2 yang menghadang, untuk mengapai puncak memang dibutuhkan semangat yang membara serta tujuan yang jelas lagi tepat. Tanpa hal itu takkan dapat kaki melangkah bahkan tak pernah terpikirkan untuk sampai dipuncak. Puncak yang tertinggi adalah tujuan yang harus diraih. Dan sebaik – baiknya tujuan adalah Allah SWT. Dipuncak tertinggi diharapkan kebahagiaan akan didapat tapi jika tujuannya salah atau bahkan tak punya tujuan, kebahagiaan itu takkan dapat kita nikmati karena kecemasan akan selalu hadir, jurang – jurang yang dalam akan selalu membayangi, takut jikalau suatu saat terjatuh. Oleh karena itu tetapkan tujuan hanya pada Allah SWT semata, karena Allah SWT lah yang memiliki kebahagiaan yang kekal abadi dan kita akan merasa dilindungi oleh-Nya.
Rasakan sejuknya saat kau menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan perlahan sambil melihat luasnya hamparan bumi yang hijau disana terlihat kebesaran Allah SWT Yang Maha Pencipta. Lautan yang terhampar biru, langit yang luas nan tinggi yang menjadikan diri ini begitu kecil dihadapan illahi, juga tiupan angin yang menghempaskan kita kedalam keAgungan Allah Tuhan Penguasa seluruh alam. Betapa berarti dan berharganya karunia Allah SWT yang tiada tara yang tak sanggup kita hitung. Rasa lelah yang tiada lagi terasa karena terkagum dengan Dzat Yang Maha Kaya.
Ingatlah saat mentari menyambutmu dengan penuh kehangatan dan mengintai dari ufuk timur tapi seolah – olah matahari kecewa pada manusia yang ternyata banyak berbuat kerusakan sehingga dengan wajah marah seakan – akan ingin membakar kita dengan panasnya. Pohon – pohon yang bergoyang seakan ingin lari menjauhi kita yang banyak maksiat hingga sore datang dan berlalu meninggalkan kita. Hidup seperti halnya mentari yang datang kemudian tanpa tersadar tiba – tiba senja menggantikannya saat itu hari telah berlalu dan tak akan kembali lagi hari itu. Saat berganti hari seakan – akan kita telah pindah kealam lain, dan bahagia atau tidak telah kita tentukan dihari sebelumnya.
Malam telah datang, bulan selalu ramah dan tersenyum karena kemaksiatan telah terselimuti kegelapan dan tinggal terlihat hamba – hamba Allah SWT yang bekerja mencari keridhoanNya.
Begitu beda antara siang dan malam. Begitu beda antara jalan yang gelap dengan jalan yang terang. Begitu beda jalan lurus dan jalan yang berliku. Begitu beda jalan yang ada tujuannya dan yang tak ada tujuannya.
Meski dijalan yang terang terlihat begitu susah tapi jaminan keselamatan lebih menjamin dari pada jalan yang gelap meski tak terlihat susah tapi lebih banyak kita terpeleset dan jatuh.
Tatkala kita tersadar bahwa diri kita begitu kecil, begitu lemah dan hina dihadapan illahi sehingga terpanggil untuk bersungkur sujud dihadapanNya. Saat kening kita menempel pada tanah begitu dekatnya ternyata kita dengan kematian yang mengingatkan asal kita dari tanah dan akan kembali pula menjadi tanah hingga nanti sampai kita dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban. Ketika kita bersyukur akan terasa nikmatnya masih diberi kesempatan untuk bersujud sehingga kita persembahkan sujud terbaik kita dengan kerendahan diri memuji Allah SWT Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Luhur.
Banyak pelajaran yang dapat diambil oleh orang – orang yang mau berfikir. Ilmu Allah SWT itu luas sekali melebihi luasnya samudra dan unlimited.
Renungilah karunia Allah SWT yang telah diberikan sebagai wujud Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang pada hamba – hamba-Nya.
Buka mata hati dan lihatlah nikmat Allah SWT yang telah kita nikmati. Lihatlah kebesaran Allah SWT melalui ciptaanNya. Lihatlah kebesaran Allah SWT melalui berbagi ciptaan-Nya. Lihat pula berapa banyak nikmat yang telah kita abaikan, kita sia – siakan bahkan kita ingkari. Tak ada jalan lain selain segera bertaubat dan memperbaiki langkah kita untuk mendapatkan ridho dan ampunan dari Allah SWT bagi diri yang berlumur dosa, yang hina, yang banyak maksiat, dan yang sering mengingkari nikmatNya.
Ayo kita kembali pada jalan-Nya dengan Tahlil dan Istighfar. Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing dan menuntun kita untuk tetap pada jalan yang diridhoiNya, amiin.

sabar unlimited

Kenapa kesabaranmu kamu batasi pada hal kesabaran sesungguhnya tiada batas. Kesabaran mampu menembus ruang dan waktu. Kesabaran dapat menjulang sampai kelangit ketujuh. Kesabaran mampu menguatkan jiwa. Kesabaran dapat dirasakan hasilnya hingga di alam kubur dan akherat kelak. Jangan kau bilang kesabaran itu ada batasnya yang membuat kesabaranmu menjadi sempit sehingga tak dapat kau rasakan desah kenikmtan suatu kesabaran yang merupakan setengah iman. Jika kita membatasi kesabaran kita sama halnya dengan membatasi keimanan kita. Pada hal keimanan itu sungguh nikmatnya sungguh luar biasa. Nikmat iman dan kesabaran dapat dapat kita nikmati bukan hanya didunia tetapi juga diakherat. Ingatlah contoh suri tauladan kita Rasullullah Muhammad SAW yang selalu sabar dalam menghadapi segala hal.
Marilah kita bersama – sama melatih dan menjaga kesabaran kita hanya karena Allah swt semata karena Allah Azza waJalla yang rahmatnya luas tanpa batas Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan Maha Pengampun, pemilik alam semesta.
Semoga Allah Azza waJalla selalu memberikan rahmat, hidayah, inayah, taufiq dan ampunanNya kepada kita semua Amiin
“sesungguhnya jika tanpa Rahmat dan ampunanMu kami adalah termasuk golongan orang – orang yang merugi.

Resah

Resah menyelimuti diri yang sedang jauh dari Tuhannya. Apalagi orang – orang yang jauh dari sakinah. Lihat atau tanyakan pada orang – orang yang pernah merasakan manisnya iman sehingga sakinah dapat ia rasakan akan tetapi terkadang iman itu melemah sehingga hatinya resah dan berusaha untuk mendapatkan lezatnya iman disertai ketenangan dan ketentraman batin. Hal ini membuktikan bahwa kenikmatan iman dan amalan shalih itu sungguh luar biasa sehingga mereka akan merasa resah dan sangat kehilangan sekali, anda mencobanya pasti ketagihan dan selalu merindukannya. Layaknya para pecandu narkoba yang akan selalu ketagihan bila sudah mencobanya rutin dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Jika sudah membiasakannya mengkonsumsi terus menerus hingga ia akan melakukan hal yang selama ini ia tidak berani melakukanya. Sampai tekadang ia sakaw. Resiko apapun akan ia lawan tanpa peduli hanya untuk mendapatkan obat – obat haram itu. Bedanya kalau kita sudah merasakan iman maka kita akan berusaha mendapatkannya hanya dengan cara yang baik sedangkan kalau narkoba segala cara akan dihalalkan untuk mendapatkannya, jika iman itu dapat kita pertahankan maka kelak diakherat pun masih tetap abadi dan takkan membuat sakaw malah justru memudahkan sakam (sakaratul maut). Sayangnya kebanyakan dari kita dihalang – halangi setan untuk mencoba mencicipi manisnya iman yang tidak diragukan lagi bahkan cara setan menghalang – halangi banyak manusia untuk menikmati lezatnya iman lebih baik dari penanganan kita untuk menghalangi penggunaan narkoba. Tidakkah kita perhatikan orang – orang yang dulu penjahat, suka mengganggu banyak orang, berzina bahkan membunuh tapi setelah dia mencicipi nikmatnya iman dia langsung bertaubat dan tak menggulangi perbuatannya lagi serta tak mau kembali pada dunianya yang gelap dulu karena dia dapat merasakan kesakinahan dalam hidup dengan beriman dan bertaqwa pada Allah SWT. Berani mencoba merubah diri menjadi orang yang punya tujuan dan tau tujuan hidup sesungguhnya alias jadi orang yang berimtaq??? Dijamin ketagihan, tak percaya buktikan tapi jangan tanggung – tanggung.
Jika sesuatu hal yang belum pasti manfaatnya aja bahkan merugikan pun kita coba kenapa yang sudah pasti lezat dan nikmat tidak kita coba. Misalnya ada kabar warung yang menjual makanan yang enak kita buru – buru mencobanya padahal belum tentu dan kalaupun enak itu hanya sementara bahkan kalau sering kita nikmati pasti cepat bosan tapi kenapa iman dan taqwa serta amalan – amalan sholeh yang sudah pasti enaknya dan takkan membuat bosan bahkan selalu kurang dan kurang kita menggapainya, malah tak pernah kita coba bahkan mungkin selama ini membayangkannya pun tak pernah. Kebahagiaan itu pasti berbeda – beda menurut individu ada yang bilang kalau kita kaya raya. Ada yang kalau bisa dapat istri yang cantik, jadi pejabat, jadi artis, bisa ini bisa itu tapi kebahagiaan itu simple kebahagiaan akan muncul bersama sakinah yang merasuk kedalam jiwamu. Kebahagiaan bisa muncul dalam tangis maupun duka tidak hanya pada tawa. Banyak contoh disekitar kita, lihat saja para artis yang kelihatannya ia bakal bahagia karena merasa segalanya telah dimiliki tapi coba kita lihat lebih dalam ternyata banyak yang kehidupan rumah tangganya tidak harmonis.ada juga cerita lagi seorang dokter yang kebutuhan materinya banyak tercukupi tapi tak disangka ia mati bunuh diri. Hal ini sangat disayangkan betul ngak? Bayangkan jika ia mau hidup sesuai dengan ajaran agama dan mau beriman kepada Allah SWT pasti hal itu takkan terjadi. Iman adalah bagian terpenting dalam hidup kita tanpanya takkan mungkin bisa merasa tenang, aman dan tentram. Tapi entah kenapa banyak yang mengira dengan selain iman manusia dapat meraih kebahagiaan yang sempurna. Abarat buah iaman adalah bagian yang manis dan dapat dimakan tapi letakknya tak terlihat dari luar sedangkan yang lainnya adalah kulitnya meski nampak indah dan menarik dengan segala bentuk dan warnanya tapi tak dapat kita makan. Minimal iman itu harus seimbang dengan segala yang kita miliki jika tidak maka akan terjadi ketidakstabilan sehingga kebahagiaan tak mungkin teraih. So berjuanglah agar kita dapat meraih keimanan setinggi – tingginya. Coba dan terus coba sampai berhasil jangan pernah menyerah, jangan lupa berdoa kepada Allah SWT. Tetap istiqomah saudaraku yang tak pernah lelah mencari kesempurnaan iman.